Ikan jenis Arwana Nil ini termasuk langka dan sulit didapat. Arwana nil merupakan sepupu ikan Arapaima karena mereka masuk dalam suku Arapaimatidae. Ikan arwana yang lain masuk dalam suku terpisah, yairu Osteoglosisidae. Semua ikan arwana baik suku Arapaimatidae dan Osteoglosisidae masuk dalam bangsa Osteoglosiformes.
Arwana nil hanya sesekali
dipajang di took ikan hias dengan harga fantastis. Ikan yang mempunyai nama
ilmiah Heterotis niloticus ini mampu
tumbuh hingga 1 meter dengan berat sekitar 10kg. Sementara umur maksimal
diperkirakan tumbuh hingga 20 tahun. Sesuai namanya, arwana jenis ini berasal
dari sungai Nil, serta terdapat di Kongo menempati danau Turkana dan airan
sungainya. Ikan yang masih muda banyak ditemukan di sekitar rawa-rawa pinggir
sungai, sedangkan ikan yang berukuran besar banyak ditemukan di sungai dan
lokasi terbuka lainnya. Hidupnya berada di daerah permukaan hingga dasar sungai
atau danau.
Arwana
Nil seperti sepupunya ikan Arapaima adalah ikan air breathing fish yang mampu mengambil oksigen langsung di udara
sehingga secara berinterval mereka pasti menyembul di permukaan untuk mengambil
oksigen. Hal ini membuatnya tetap eksis pada perairan yang rendah kadar
oksigennya, seperti rawa. Arwana Nil terkenal sebagai plankton feeder atau pemakan plankton dan materi organik berupa
klekap. Karena gaya makannya sangat aneh untuk ikan besar maka ikan ini sering
membuat para pemeliharanya kewalahan. Ikan sebesar ini masih saja memakan
artemia atau cacing sutra dalam hidupnya, tidak seperti kan besar lain yang
cendrung karnivora.
Bila ikan predator besar umumnya akan makan sekali untuk 3 hari atau satu minggu kedepan, ikan ini hamper setiap saat makan karena besar tubuhnya tidak sebanding dengan makanannya yang berukuran terlalu kecil. Seperti kebanyakan ikan plankton feeder, merka akan memakan apapun yang berukuran lembut, kemudian akan di saring di rongga insangnya dan ditelan, sementara makanan yang tidak layak akan dikeluarkan melalui insangnya. Tetapi ikan yang sudah besar di atas 50 cm biasanya juga akan mengkonsusmsi udang-udang kecil baik yang masih hidup maupun sudah mati.
Arwana nil juga membutuhkan kualitas air yang baik , air yang sesuai adalah pH netral dan suhu sekitar 25-28C. Di Indonesia masih jarang yang membudidayakan ikan jenis ini, kemungkinan besar karena sulitnya mendapatkan ikan yang siap memijah karena ikan jenis ini hanya dijual satu-dua dan itupun sudah berukuran besar. Tetapi di alam, ikan ini memijah saat musim hujan di sungai. Ikan membentuk sarang secara sirkuler di rawa-rawa yang banyak ditumbuhi tanaman air. Anakan ikan ini akan bergerombol seperti anakan ikan gabus, ikan yang sudah besar akan kembali ke sungai untuk bergabung dengan ikan lain yang sudah dewasa.
Posting Komentar